retak tak berarti patah,bukan?

sebentar bukan tak berarti, selalu ada alasan untuk sesuatu yang terhenti demi satu kebaikan.
sebentar bukan berarti tak bersyukur,
sebentar bukan berarti tak tertera..
menyesal bukan bagian dari menyerah,
murung biarlah menjadi proses, proses satu diri menuju tahap selanjutnya di kemudian hari.
mungkin prosesnya memang harus begini,
melewati jalan setapak ini,
mengalir menuju hulu,
menghindari jalan raya,
mendekati tujuan cahaya..
kamu bukan batang kayu, yang retak hanya karna tertempa injakan balita,
kamu lebih kuat dari itu,janjimu kamu takkan patah,bukan?
untuk yang sebentar itu, tak ada kata lain selain segurat senyum simpul pagi tadi.
untukmu,untuk jalan setapak kita.

:)

remember.

https://www.facebook.com/notes/arzu-shinta-kumala-dewi/sweetest/10150364098556090

saya lupa pernah menulis satu catatan singkat ini selepas senja di akhir tahun.
saya sendiri lupa bagaimana banyak kalimat tersebut tertera dengan manis.
sebaiknya saya membacanya sekali lagi,
hanya agar saya yakin
senja itu,yang sedang dirasa adalah..
kehilangan yang melegakan,
sedih yang sebentar,
memori yg terulang dikepala bagian dalam,
dan terus berulang,hingga kini.
terimakasih
:)