sekilas mara..

penyesalan itu datangnya belakangan,kalo didepan namanya pendaftaran
semalam satu dari sekian banyak sahabat saya membagi cerita.  
lelaki yang dulu menawarkan hati tak dibukakannya hati. lelaki yang terlambat untuk ia sadari keberadaannya,ia sadari kebaikannya,ia sadari arti dari segala sikap tulusnya untuk perempuan. ketika itu ia mengaku hatinya tertutup,entah karna apa. tapi tak sekalipun kesempatan ia berikan, tak sekalipun pintu ia buka meski sedikit,

saya coba masuk dari situasi yang dialami lelaki 'buta' ini,
bahwa ia adalah makhluk tercantik yang pernah saya tau, meski saya tak butuh waktu seberapa lama untuk memutuskan menjatuhkan hati saya pada perempuan ini. perempuan yang baru saya kenal dari kegiatan kampus yang mengharuskan kami menghabiskan banyak waktu bersama. saya bahkan tak tau alasan lain apalagi yang bisa saya jelaskan untuk menjabarkan perasaan saya padanya,yang pasti satu..
saya diam,dan tetap diam..tanpa berharap dia tahu..

semalam tadi sahabat saya itu membagi seluruh perasaannya pada saya,
mungkin bisa kalian dengar dari tumblr saya : arzudewi.tumblr.com
 kemudian,simpulkan sendiri apa saja hal yang bisa diambil dari perasaan yang tercipta.

teruntuk sahabat senjaku,Mara..
Cinta tak melulu soal hati,cinta juga tentang bagaimana kita rela berkorban.
cinta tak melulu soal kamu, ada secuil saya didalam kita.
cinta tak melulu soal kamu mau atau tidak, tapi bagaimana kamu mengizinkan seseorang yang baru masuk untuk sekedar menjenguk. 
jangan melulu melihat pada seseorang dimasa lalu,jika itu hanya akan menutup hatimu..
penyesalan memang diakhir,
tapi ikhtiar,tak pernah ada akhir..

:)

today is the day.

29 oktober 2012


 tepat Selasa di penghujung Oktober saya, Arzudewi membulatkan niat untuk benar-benar mengenakan hijab. saya bahkan belum sempat berfikir apakah muka bulat saya pantas dibalut kain halus dan cantik ini. saya baru saja mengubah pola pikir saya tentang menjalankan perintah agama yg satu ini.

jika dulu saya berfikir saya akan mengenakan hijab ketika saya dan diri saya benar siap sepenuhnya,ternyata saya salah. bahkan saya dengan nekat hati memakai hijab disaat sholat saya belum genap 5 waktu.
saya fikir,sebenarnya berhijab tak harus menunggu kita untuk benar siap,tapi ketika hijab sudah menutup auratmu,maka segala apa yang kau lalaikan Insyaallah akan menjadi kamu fikirkan. minimal awalnya,setelahnya tak lama kemudian,akan menjadi beban ketika tak kau amalkan. bentuk ibadah apapun itu sebagai hamba beragama. dan syukur alhamdulillah saya sedang ada di proses mulia Nya..
selain entah darimana polapikir itu datang,ada juga kejadian yang saya anggap -sesuatu- dalam niat saya berhijab ini.
1. ketika saya sedang iseng memilah jilbab,mencoba nya di cermin,tiba2 seorang ibu yang kehadirannya bahkan tak saya sadari,beliau tiba-tiba menepuk pundak saya sambil berkata ramah
"cantik,adem sekali nak..dipakai,jangan dilepas lagi ya,,"
saya bahkan tak bisa dibuat kuat menjawab,saya masih diam memikirkan siapa ibu ini,mengapa saya tak menyadari kehadirannya,hingga akhirnya beliau berlalu tanpa saya tau.
2. malam harinya saya mengalami kecelakaan lalulintas,serunya lagi pihak yang secara sah bersalah justru tak mau mengalah..habis kalimat-kalimat saya tertahan dalam hati,sembari jilbab diremas jemari.
seperti rem,seolah ada keinginan saya mengerem amarah saya,dan masalah selesai sampai disitu. sampai maaf tercipta tanpa diminta.

saya tidak juga merasa terlambat,toh saya sedang ada di proses saya belajar.
untuk kalian yg membaca tulisan ini,saya tidak minta lebih selain mendoakan saya untuk tetap ada di proses saya menuju lebih baik,dengan cara dan pola pikir saya sendiri.
terimakasih Allah SWT, terimakasih alm.ibu, terimakasih diri sendiri, dan segenap pihak yang mendukung juga menolak.
kalian alasanku..

:)