aku dan cerita pertama di duapuluhtiga

Walla!
apa kabarnya sepasang mata yang setia membaca, segaris bibir yang kemudian tersenyum,juga suatu tempat dimana kalian ikut menyimpan ceritaku pada akhirnya? kuharap semuanya baik,kalian bukan pembaca biasa. kalian bagian dari file-file yang kususun rapih didalam sini. *tsaelah! Thanks anyway :)
lama sekali rasanya aku tak mengunjungi -another home- ku disini. sudah berganti tahun saja rupanya.. banyak kisah tiba-tiba berebut ambil posisi di kepala,mereka mau apa? jika yang mereka mau agar aku pusing harus menulis kisah yang mana dulu, yap! mereka sukses.
seperti yang sudah kujabarkan pada laman bio ku,aku menulis untuk sekedar merapihkan file-file moment di hidupku hanya agar aku tak melupakannya hingga nanti.jadi jika yang kalian temukan disini bukan informasi yang kalian cari,maaf.. tapi jika sudah terlanjur membaca sampai bagian ini,untuk apa berhenti? ehe~

  • Hey,Birthday Girl!
wohoo! 25 Januari 2013 ini tepat usia ke duapuluh tiga ku. usia dimana kali pertama aku mendapatkan bingkisan,kado,dan hadiah sebanyak ini..bertubi-tubi. usia dimana semua orang seperti menyayangiku tanpa kecuali. usia dimana aku sebenarnya aku sudah lelah sendiri,menunggu seseorang datang menjemput dan menyeduh cokelat hangat denganku setiap sore. ah,lupakan soal cokelat hangat! kubagi pada kalian warna-warni wujud kasih sayang itu..


pada hari ulangtahun,aku justru tak berada di tempat dimana mereka yang meluangkan perhatiannya padaku bisa kubalas dengan muka haru dan senyum kaku tak tentu,menerima banyak hadiah datang dan diterima oleh adik-adikku dirumah aku menjadi merasa bersalah.kemana aku?
aku sedang me-ratu-kan diriku sendiri di suatu tempat yang jauh,memberi penghargaan pada hari spesial diri sendiri. merenungkan apa yang sudah setahun kulewati..



DIENG PLATEAU,Wonosobo. Ind.
 
aku sengaja ikut pulang kekampung halaman seorang teman untuk merayakan satu hari dalam satu tahunku. untuk pertama kalinya aku merasakan dingin yang masuk hingga ke tulang,ketakutan pada air sebelum mandi,dan membayangkan mengapa bidadari tak ada di sungai setempat. padahal aliran sungai di sini sungguh lebih dari indah,menenangkan. terang saja,bidadari yang mandi disini pasti takkan kuat kembali ke khayangan,mungkin mereka lebih memilih kapok mandi. karna aku bukan bidadari,aku memilih menebalkan kulit dan menutup pori-pori agar aku tak kapok bergelut dengan air esok hari. meski setiap guyurannya seperti kiloan paku payung menghujani badanku. bukan sakit,bukan.. hanya saja aku tak tahu bagaimana menjelaskannya padamu :)
Telaga menjadi tempat pertama kali kusinggahi,matahari seperti berjalan mengiringi. tak ada siapapun disitu selain aku dan temanku. aroma belerang menusuk hidung,tapi tak mengganggu indera lainku untuk kembali menikmati jernih airnya,tenang arusnya,bahkan telaga yang tenang itu mampu memantulkan bayangan bukit,warga menyebutnya Telaga Pengilon..ah,bagaimana juga bagian ini kujelaskan padamu?
tiba harinya 25 januariku,aku meminta temanku mengantarkan aku ke kebun teh,di perjalanan aku memaksanya berhenti sebentar,dan foto ketiga yang bisa kalian lihat,tak perlu penjelasan..
hampir tengah hari,rasanya mataku mulai lelah menikmati,aku memilih duduk di ladang, meluruskan kaki yang sedari tadi berjalan,melihat ke arah bukit,lembah terjal namun terlihat rapih dari sini,seperti aku adalah Dora tanpa ransel dan tak butuh peta. aku hanya butuh berhenti dan mulai menikmati dengan beda posisi. kuingat lagi apa yang terlalui setahun ini,kufikirkan lagi apa saja yang sudah kuperbaiki meski ta akan pernah cukup kita sebagai manusia. aku diam,memandang langit,seperti warna birunya berubah pelangi,seperti duapuluhtiga tahunku sampai hari ini.aku pejamkan mata,buang segala yang ada di dunia jauh disana,yang entah sejak kapan memilih betah memenuhi isi kepalaku,aku tarik nafas sepanjangnya,kuhembuskan perlahan seraya mengucap hamdallah..

"aku tak pernah suka berjanji,tapi sampai hari ini,Kau selalu memberi tanpa meminta. Kau tak pernah menjanjikan apapun untuk kutagih,tapi Kau memberi lebih dari yang kuminta,seperti perasaan detik ini,bahagia sederhana yang termanis.Terimakasih,Tuhan"


sorenya kami harus pulang,temanku itu harus masuk kerja pagi harinya sebagai dokter gigi,ah dia memang dokter yang baik..mengabadikan gambar setiap kekagumanku dengan alam kampung halamannya itu,berlapang dada menjadi seseorang yang sering tak kuingat keberadaannya karna aku sibuk dengan perasaanku sendiri disana,sungguh-sungguh..sungguh pasti dia menolak ketika aku ingin ikut pulang lagi kesana.maafkan aku dok,lain kali fotonya yang rada bagusan dikit.. *kemudian dibur*
tapi terimakasih untuk kesempatannya boleh ditumpangi,semoga sekeluarga sehat sentosa,amin :))
sepulangnya kudapati setumpuk kejutan lagi,wujud nyata dari orang-orang tersayang,tak bisa kusebutkan satu persatu. alm.ibu,bapak,adik-adikku,orang-orang terkasih,mereka adalah bagian dari duapuluhtiga ku.
tak banyak yang kuminta dari usia segini,yang pasti aku selalu berusaha membenahi diri sendiri,dengan atau tanpa kesadaranku. aku menyimpan semua ilmu yang kurasa baik untukku,untuk kemudia kupelajari.

manusia memang ada untuk saling menguatkan,jika satu sama lain sudah mampu saling melengkapi. bertambah usia adalah bertambahnya tanggung jawab di setiap masanya,mencari celah manusia lain hanya akan membuang waktu. lebih bijak menelaah apa yang perlu dibenahi dari diri,habiskan waktu membahas pribadi sendiri sehingga kita tak punya waktu menelaah kehidupan pribadi yang lain. 

bahwa aku dan kamu,kita adalah masing-masing yang sedang berusaha mendapatkan bahagia. sesederhana itu.
terimakasih..
:)