jangan berhenti ketika lelah,berhentilah ketika selesai.
dunia sudah rumit,jika tak kau kuatkan dirimu sendiri maka makin rumitlah!
syarat menjadi pendekar adalah memiliki pedang,
ah! apalah itu,aku punya ketapel yang lebih bisa melukaimu dari sini.
hidup bahkan tak terasa hidup ketika kau patah hati. mungkin,tapi bukan tanpa sembuh,kan?
ada apa itu,dibahu mu?oh,harapan.
berlari memang ada saatnya ber
henti,tapi tidak diam..tetaplah berjalan
berhentilah mengeluh,lebih lekas lebih baik!
karna segala hal yang cukup mewakili hidup adalah satu, tak lain tak bukan..
Ibu
petikan biru
Di waktu ku masih kecil, gembira dan senang
Tiada duka kukenal, tak kunjung mengerang
Di sore hari nan sepi....ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut
Di doa ibuku, namaku disebut ..
Di doa ibuku, namaku disebut ..
Di doa ibuku ku dengar, ada namaku disebut
Sering ini kukenang, di masa yang berat
Di kala hidup mendesak dan nyaris ku sesat
Melintas gambar ibuku, sewaktu bertelut
Kembali sayup kudengar.... Namaku disebut
Sekarang dia telah pergi ke rumah yang tenang
Namun kasihnya padaku selalu ku kenang
Kulintas gambar ibuku sewaktu berteduhKembali sayup kudengar ... namaku disebut..
jangan sedih,itu hanya lirik lagu.. jangan sedih,itu hanya alunan merdu..
jangan sedih,itu hanya sekilas rindu,
meski dalam kurun waktu 11tahun hidupku bersama ibu,meski tak sekalipun pernah kudengar benar namaku disebut,meski tanpa doanya sebenarnya setiap jalan juga tak pernah ringan..
meski setelahnya tiada lagi kesempatan,
meyakinkan diri bahwa dulu,ketika ia ada dulu,namaku selalu menjadi kesukaannya di tiap bait doanya.
meyakinkan diri bahwa dulu,ketika ia ada dulu,namaku selalu menjadi kesukaannya di tiap bait doanya.
jangan sedih,itu akan segera pulih.. jangan se..
dih..
Langganan:
Postingan (Atom)